Penjelasan Peringatan Maulid Nabi SAW Oleh
Sulthonul Qulub Habib Munzir Al Musawa
Asli tulisan Almaghfurlah, ana hanya mencopy
paste saja.
Almaghfurlah Habib Munzir Al Musawa
menulis :
Ketika kita membaca kalimat diatas maka
didalam hati kita sudah tersirat bahwa kalimat
ini akan langsung membuat alergi bagi sebagian
kelompok muslimin, saya akan meringkas
penjelasannya secara 'Aqlan wa syar'an, (logika
dan syariah). Sifat manusia cenderung
merayakan sesuatu yg membuat mereka gembira,
apakah keberhasilan, kemenangan, kekayaan atau
lainnya, mereka merayakannya dengan pesta,
mabuk mabukan, berjoget bersama, wayang,
lenong atau bentuk pelampiasan kegembiraan
lainnya, demikian adat istiadat diseluruh dunia.
Sampai disini saya jelaskan dulu bagaimana
kegembiraan atas kelahiran Rasul saw.
Allah merayakan hari kelahiran para Nabi Nya
* Firman Allah : "(Isa berkata dari dalam perut
ibunya) Salam sejahtera atasku, di hari
kelahiranku, dan hari aku wafat, dan hari aku
dibangkitkan" (QS Maryam 33)
* Firman Allah : "Salam Sejahtera dari kami
(untuk Yahya as) dihari kelahirannya, dan hari
wafatnya dan hari ia dibangkitkan" (QS Maryam
15)
* Rasul saw lahir dengan keadaan sudah
dikhitan (Almustadrak ala shahihain hadits
no.4177)
* Berkata Utsman bin Abil Ash Asstaqafiy dari
ibunya yg menjadi pembantunya Aminah ra
bunda Nabi saw, ketika Bunda Nabi saw mulai
saat saat melahirkan, ia (ibu utsman) melihat
bintang bintang mendekat hingga ia takut
berjatuhan diatas kepalanya, lalu ia melihat
cahaya terang benderang keluar dari Bunda Nabi
saw hingga membuat terang benderangnya
kamar dan rumah (Fathul Bari Almasyhur juz 6
hal 583)
* Ketika Rasul saw lahir kemuka bumi beliau
langsung bersujud (Sirah Ibn Hisyam)
* Riwayat shahih oleh Ibn Hibban dan Hakim
bahwa Ibunda Nabi saw saat melahirkan Nabi
saw melihat cahaya yg terang benderang hingga
pandangannya menembus dan melihat Istana
Istana Romawi (Fathul Bari Almasyhur juz 6
hal 583)
* Malam kelahiran Rasul saw itu runtuh
singgasana Kaisar Kisra, dan runtuh pula 14
buah jendela besar di Istana Kisra, dan
Padamnya Api di Kekaisaran Persia yg 1000
tahun tak pernah padam. (Fathul Bari
Almasyhur juz 6 hal 583)
Kenapa kejadian kejadian ini dimunculkan oleh
Allah swt?, kejadian kejadian besar ini muncul
menandakan kelahiran Nabi saw, dan Allah swt
telah merayakan kelahiran Muhammad
Rasulullah saw di Alam ini, sebagaimana Dia
swt telah pula membuat salam sejahtera pada
kelahiran Nabi nabi sebelumnya.
Rasulullah saw memuliakan hari kelahiran beliau
saw
Ketika beliau saw ditanya mengenai puasa di
hari senin, beliau saw menjawab : "Itu adalah
hari kelahiranku, dan hari aku
dibangkitkan" (Shahih Muslim hadits no.1162).
dari hadits ini sebagian saudara2 kita
mengatakan boleh merayakan maulid Nabi saw
asal dg puasa. Rasul saw jelas jelas memberi
pemahaman bahwa hari senin itu berbeda
dihadapan beliau saw daripada hari lainnya, dan
hari senin itu adalah hari kelahiran beliau saw.
Karena beliau saw tak menjawab misalnya : "oh
puasa hari senin itu mulia dan boleh boleh
saja..", namun beliau bersabda : "itu adalah hari
kelahiranku", menunjukkan bagi beliau saw hari
kelahiran beliau saw ada nilai tambah dari hari
hari lainnya, contoh mudah misalnya zeyd
bertanya pada amir : "bagaimana kalau kita
berangkat umroh pada 1 Januari?", maka amir
menjawab : "oh itu hari kelahiran saya". Nah..
bukankah jelas jelas bahwa zeyd memahami
bahwa 1 januari adalah hari yg berbeda dari hari
hari lainnya bagi amir?, dan amir menyatakan
dengan jelas bahwa 1 januari itu adalah hari
kelahirannya, dan berarti amir ini termasuk
orang yg perhatian pada hari kelahirannya, kalau
amir tak acuh dg hari kelahirannya maka
pastilah ia tak perlu menyebut nyebut bahwa 1
januari adalah hari kelahirannya, dan Nabi saw
tak memerintahkan puasa hari senin untuk
merayakan kelahirannya, pertanyaan sahabat ini
berbeda maksud dengan jawaban beliau saw yg
lebih luas dari sekedar pertanyaannya,
sebagaimana contoh diatas, Amir tak
mmerintahkan umroh pada 1 januari karena itu
adalah hari kelahirannya, maka mereka yg
berpendapat bahwa boleh merayakan maulid
hanya dg puasa saja maka tentunya dari
dangkalnya pemahaman terhadap ilmu bahasa.
Orang itu bertanya tentang puasa senin,
maksudnya boleh atau tidak?, Rasul saw
menjawab : hari itu hari kelahiranku,
menunjukkan hari kelahiran beliau saw ada nilai
tambah pada pribadi beliau saw, sekaligus
diperbolehkannya puasa dihari itu. Maka jelaslah
sudah bahwa Nabi saw termasuk yg perhatian
pada hari kelahiran beliau saw, karena memang
merupakan bermulanya sejarah bangkitnya
islam.
Sahabat memuliakan hari kelahiran Nabi saw
Berkata Abbas bin Abdulmuttalib ra : "Izinkan
aku memujimu wahai Rasulullah.." maka Rasul
saw menjawab: "silahkan..,maka Allah akan
membuat bibirmu terjaga", maka Abbas ra
memuji dg syair yg panjang, diantaranya : "…
dan engkau (wahai nabi saw) saat hari
kelahiranmu maka terbitlah cahaya dibumi
hingga terang benderang, dan langit bercahaya
dengan cahayamu, dan kami kini dalam naungan
cahaya itu dan dalam tuntunan kemuliaan (Al
Qur'an) kami terus mendalaminya" (Mustadrak
'ala shahihain hadits no.5417)
Kasih sayang Allah atas kafir yg gembira atas
kelahiran Nabi saw
Diriwayatkan bahwa Abbas bin Abdulmuttalib
melihat Abu Lahab dalam mimpinya, dan Abbas
bertanya padanya : "bagaimana keadaanmu?",
abu lahab menjawab : "di neraka, Cuma
diringankan siksaku setiap senin karena aku
membebaskan budakku Tsuwaibah karena
gembiraku atas kelahiran Rasul saw" (Shahih
Bukhari hadits no.4813, Sunan Imam Baihaqi
Alkubra hadits no.13701, syi'bul iman no.281,
fathul baari Almasyhur juz 11 hal 431).
Walaupun kafir terjahat ini dibantai di alam
barzakh, namun tentunya Allah berhak
menambah siksanya atau menguranginya
menurut kehendak Allah swt, maka Allah
menguranginya setiap hari senin karena telah
gembira dg kelahiran Rasul saw dengan
membebaskan budaknya.
Walaupun mimpi tak dapat dijadikan hujjah
untuk memecahkan hukum syariah, namun
mimpi dapat dijadikan hujjah sebagai manakib,
sejarah dan lainnya, misalnya mimpi orang kafir
atas kebangkitan Nabi saw, maka tentunya hal
itu dijadikan hujjah atas kebangkitan Nabi saw
maka Imam imam diatas yg meriwayatkan hal
itu tentunya menjadi hujjah bagi kita bahwa hal
itu benar adanya, karena diakui oleh imam imam
dan mereka tak mengingkarinya.
Rasulullah saw memperbolehkan Syair pujian di
masjid
Hassan bin Tsabit ra membaca syair di Masjid
Nabawiy yg lalu ditegur oleh Umar ra, lalu
Hassan berkata : "aku sudah baca syair
nasyidah disini dihadapan orang yg lebih mulia
dari engkau wahai Umar (yaitu Nabi saw), lalu
Hassan berpaling pada Abu Hurairah ra dan
berkata : "bukankah kau dengar Rasul saw
menjawab syairku dg doa : wahai Allah bantulah
ia dengan ruhulqudus?, maka Abu Hurairah ra
berkata : "betul" (shahih Bukhari hadits
no.3040, Shahih Muslim hadits no.2485)
Ini menunjukkan bahwa pembacaan Syair di
masjid tidak semuanya haram, sebagaimana
beberapa hadits shahih yg menjelaskan larangan
syair di masjid, namun jelaslah bahwa yg
dilarang adalah syair syair yg membawa pada
Ghaflah, pada keduniawian, namun syair syair
yg memuji Allah dan Rasul Nya maka hal itu
diperbolehkan oleh Rasul saw bahkan dipuji dan
didoakan oleh beliau saw sebagaimana riwayat
diatas, dan masih banyak riwayat lain
sebagaimana dijelaskan bahwa Rasul saw
mendirikan mimbar khusus untuk hassan bin
tsabit di masjid agar ia berdiri untuk
melantunkan syair syairnya (Mustadrak ala
shahihain hadits no.6058, sunan Attirmidzi
hadits no.2846) oleh Aisyah ra bahwa ketika
ada beberapa sahabat yg mengecam Hassan bin
Tsabit ra maka Aisyah ra berkata : "Jangan
kalian caci hassan, sungguh ia itu selalu
membanggakan Rasulullah saw"(Musnad Abu
Ya'la Juz 8 hal 337).
Pendapat Para Imam dan Muhaddits atas
perayaan Maulid
1. Berkata Imam Al Hafidh Ibn Hajar Al
Asqalaniy rahimahullah :
Telah jelas dan kuat riwayat yg sampai padaku
dari shahihain bahwa Nabi saw datang ke
Madinah dan bertemu dengan Yahudi yg
berpuasa hari asyura (10 Muharram), maka
Rasul saw bertanya maka mereka berkata : "hari
ini hari ditenggelamkannya Fir'aun dan Allah
menyelamatkan Musa, maka kami berpuasa
sebagai tanda syukur pada Allah swt, maka
bersabda Rasul saw : "kita lebih berhak atas
Musa as dari kalian", maka diambillah darinya
perbuatan bersyukur atas anugerah yg diberikan
pada suatu hari tertentu setiap tahunnya, dan
syukur kepada Allah bisa didapatkan dg pelbagai
cara, seperti sujud syukur, puasa, shadaqah,
membaca Alqur'an, maka nikmat apalagi yg
melebihi kebangkitan Nabi ini?, telah berfirman
Allah swt "SUNGGUH ALLAH TELAH
MEMBERIKAN ANUGERAH PADA ORANG
ORANG MUKMININ KETIKA
DIBANGKITKANNYA RASUL DARI
MEREKA" (QS Al Imran 164)
2. Pendapat Imam Al Hafidh Jalaluddin
Assuyuthi rahimahullah :
Telah jelas padaku bahwa telah muncul riwayat
Baihaqi bahwa Rasul saw ber akikah untuk
dirinya setelah beliau saw menjadi Nabi
(Ahaditsulmukhtarah hadis no.1832 dg sanad
shahih dan Sunan Imam Baihaqi Alkubra Juz 9
hal.300),
Artikel keren lainnya: