Apa yang tidak dilakukan di zaman Nabi, sahabat dan ulama salaf, bukanlah hujjah untuk melarang suatu perkara baru dalam Agama. Barometenya adalah sesuai tidaknya dengan kaedah dalam syare'at, jika sesuai maka itu bukanlah hal yang buruk, bisa jadi itu menjadi wajib, sunnah, atau pun mubah. Jika tidak sesuai maka bisa jadi itu haram atau makruh.
Imam al-Qurthubi mengatakan :
كل بدعة صدرت من مخلوق فلا يخلو أن يكون لها أصل في الشرع أولا، فإن كان لها أصل كانت واقعة تحت عموم ما ندب الله إليه وخص رسوله عليه، فهي في حيز المدح وإن لم يكن مثاله موجودا كنوع من الجود والسخاء وفعل المعروف، فهذا فعله من الافعال المحمودة، وإن لم يكن الفاعل قد سبق إليه
“ Setiap bid’ah yang dating dari makhluk, maka tidak terlepas dari dua perkara yakni adakalanya memiliki asal dalam syare’at atau tidak ada asalnya. Jika memiliki asal dalam syare’at, maka masuk dalam keumuman apa yang Allah dan Rasul-Nya anjurkan, perkara ini masuk pujian (baik), walaupun belum ada contoh sebelumnya semisal merk (macam/jenis) dari sifat kedermawanan, kemurahan dan pebuatan ma’ruf, maka ini semua ini jika dilakukan adalah termasuk perbuatan terpuji, meskipun belum ada contoh orang yang melakukannya…”
Imam asy-Syafi’i pun mengatakan :
كل ما له مستند من الشرع فليس ببدعة ولو لم يعمل به السلف
“ Setiap perkara yang memiliki landasan dari syare’atnya, maka bukanlah bid’ah walaupun tidak dilakukan oleh ulama salaf “.
Ibnul Qayyim mengatakan :
والقائل: إنَّ أحداً من السلف لم يفعل ذلك، قائل ما لا علم له به،فإنَّ هذه شهادة على نفي ما لم يعلمه، وما يدريه أن السلف كانوايفعلون ذلك ولايشهدون من حضرهم عليه
“ Orang yang mengatakan bahwa sesungguhnya seorang dari salaf pun tidak ada yang melakukannya, maka dia adalah orang yang berucap tanpa dasar ilmu, karena hal itu adalah kesaksian atas penafian apa yang ia tidak ketahui, dan dia tidak mengetahui mungkin saja ada salaf yang melakukan hal itu akan tetapi tidak ada yang menyaksikan dari orang yang hadir “.
Simak di: http://www.sarkub.com/2014/kaidah-pegangan-aswaja/#ixzz2t0vC2IPL
Powered by Menyansoft
Follow us: @T_sarkubiyah on Twitter | Sarkub.Center on Facebook
Artikel keren lainnya: