Tuhanku, gemintang langit-Mu telah tenggelam
Semua mata makhluk-Mu telah tertidur
tapi pintu-Mu terbuka lebar, buat pemohon kasihmu.
Aku datang menghadap-Mu memohon ampunan-Mu
kasihilah daku
perlihatkan padaku wajah kakekku Muhammad SAAW pada mahkamah hari kiamat.
Demi kemuliaan dan kebesaran-Mu Maksiatku tidaklah untuk menentang-Mu
Kala kulakukan maksiat kulakukan bukan karena meragukan-Mu
bukan karena mengabaikan siksa-Mu
bukan karena menentang hukum-Mu
Kulakukan karena pengaruh hawa nafsuku
dan karena Kau ulurkan tirai untuk menutub aibku.
Kini siapakah yang akan menyelamatkan aku dari azab-Mu
kepada tali siapa aku akan bergantung,
kalau Kau putuskan tali-Mu malang nian daku
kelak ketika bersimpuh dihadapan-Mu
kala si ringan dosa dipanggil : jalanlah! kala siberat dosa dipanggil : berangkatlah!
Aku tak tahu apakah aku berjalan dengan si ringan atau dengan si berat.
Duhai celakalah aku bertambah umurku dan bertumpuk dosaku
tak sempat aku bertobat kepada-Mu
sekarang aku malu menghadap pada-Mu.
Akankah Kaubakar aku dengan api-Mu wahai Tujuan segala kedambaan lalu,
kemana harapku kemana cintaku
Aku menemui-Mu dengan memikul amal buruk
dan hina diantara segenap makhluk-Mu tak ada orang sejahat aku. (ia menangis lagi)
Mahasuci Engkau
Engkau dilawan seakan-akan engkau tiada
Engkau tetap pemurah seakan-akan Engkau tak pernah dilawan
Engkau curahkan kasih-Mu kepada makhluk-Mu seakan-akan Engkau memerlukan mereka
padahal Engkau wahai Junjunganku tak memerlukan semua itu.
*) As-Sajjad (yang banyak bersujud) adalah julukan yang dikenakan kepada Ali Zainal Abidin, putra Husain, putra Ali, putra Abi Thalib.
Artikel keren lainnya: