“Dakwah Al-Habib Umar bin Hafidz di Afrika
Dihadang oleh Singa!”
Suatu saat al-Habib Umar bin Hafidz ingin
melakukan perjalanan dakwah ke pedalaman
Afrika. Ketika itu beliau ditemani oleh seorang
muallaf bernama Khomis. Khomis adalah salah
satu diantara orang-orang yang masuk Islam
melalui perantara tangan al-Habib Ahmad
Masyhur bin Thaha al-Haddad dan sering
membantu kegiatan dakwah beliau selama di
daerahnya.
Pedalaman Afrika yang ingin dikunjungi oleh al-
Habib Umar harus melewati hutan belantara,
yang mana hutan belantara Afrika terkenal akan
hewan buasnya. Tapi dengan mantap Habib
Umar bin Hafidz memberikan isyarat untuk
segera berangkat.
Dimulailah perjalanan dakwah beliau. Sebelum
masuk ke dalam hutan, beliau beserta
rombongan dihentikan oleh beberapa orang polisi
yang sedang berjaga di sebuah pos dekat dengan
hutan yang ingin dilalui oleh al-Habib Umar.
Mereka hendak memperingatan agar al-Habib
Umar tidak memasuki hutan karena hari sudah
malam. Ditakutkan beliau dan rombongan akan
diserang oleh beberapa hewan buas yang keluar
untuk mencari mangsa di saat malam tiba.
Al-Habib Umar pun keluar dari mobil yang
ditumpanginya dan berdiri di samping mobil
tersebut. Serta merta al-Habib Umar
memerintahkan seseorang untuk menggelar tikar
di dekat mobil dan memerintahkan rombongan
untuk membaca Maulid al-Habsyi (Simthud
Durar). Pembacaan maulid pun dimulai. Karena
para polisi yang berjaga di pos itu beragama
Kristen, mereka pun hanya bisa menonton dari
kejauhan.
Setelah pembacaan maulid selesai, al-Habib
Umar mendapat isyarat untuk melanjutkan
perjalan malam itu juga. Para polisi itu tetap
berusaha untuk mencegahnya, tapi al-Habib
Umar bersikeras ingin melanjutkan
perjalanannya. Para polisi pun kalah argumen
dan berinisiatif untuk mengikuti al-Habib Umar
dari belakang menggunakan mobil lain, takut
kalau tejadi apa-apa dengan al-Habib Umar dan
rombongan.
Di tengah perjalanan hal yang dikhawatirkanpun
terjadi. Di depan mobil yang ditumpangi oleh al-
Habib Umar, muncul seekor singa. Ketika itu al-
Habib Umar duduk di kursi depan. Mulailah
singa itu mengitari mobil tersebut. Walaupun
demikian sang Habib tetap tenang, berbeda
dengan rombongan lain yang mulai menunjukkan
rasa ketakutannya.
Tak lama kemudian singa itu berhenti di depan
jendela sebelah tempat duduk al-Habib Umar,
lalu menaikkan kaki depannya ke atas jendela.
Al-Habib Umar pun tetap tenang tanpa
menunjukkan rasa ketakutan sedikitpun. Lalu
beliau berkata kepada supir: “Turunkan jendela
ini!”
Supir pun menjawab dengan ketakutan: “Ya
Habib, ini singa!”
Tapi al-Habib Umar tetap ingin agar dia
menurunkan jendela tersebut. Kaca jendela pun
diturunkan. Suatu kejadian menakjubkan pun
terjadi, al-Habib Umar mengajak bicara singa
tersebut! “Hai singa! Kami ini adalah utusan
Rasulullah Saw.”
Kemudian al-Habib Umar mengambil sebuah
pisang dan memberikannya kepada singa itu.
Singa yang biasanya makan daging, kali ini mau
memakan pisang yang diberikan al-Habib Umar.
Setelah memakan pisang itu, singa mengangguk-
anggukkan kepalanya lalu pergi meninggalkan al-
Habib Umar dan rombongan. Perjalanan pun
kembali dilanjutkan. Tak lama kemudian al-
Habib Umar dan rombongan sampai ke tempat
tujuan.
Setelah menyaksikan kejadian yang luar biasa
itu, para polisi yang sebelumnya beragama
Kristen itupun ingin mengikrarkan diri mereka
untuk masuk agama Islam. Ternyata kejadian
yang mereka saksikan menjadi sebab hidayah
Allah Swt. yang ingin mengembalikan mereka ke
dalam pelukan Islam.
Diculik dan diedit dari tulisan KH. Mukhlas Noer
(Ketua Ponpes Lirboyo Kediri). Kisah ini juga
pernah disinggung oleh almarhum al-Habib
Mundzir bin Fuad al-Musawa.
Artikel keren lainnya: