Ketahuilah bahwa perintah Allah ada yang
wajib dan ada yang sunah. Yang wajib
merupakan harta pokok. Dia adalah modal
perdagangan yang dengannya na bisa selamat.
Sementara yang sunah merupakan laba yang
dengannya kita bisa meraih derajat mulia.
Nabi saw. bersabda, "Allah Swt. berfirman,
'Tidaklah orang-orang mendekatkan diri pada-
Ku dengan melaksanakan apa yang Kuwajibkan
pada mereka, dan tidaklah seorang hamba
mendekatkan diri padaku dengan amal-amal
sunah, sehingga Aku mencintainya. Jika Aku
sudah mencintainya, maka Aku menjadi
telinganya yang mendengar, matanya yang
melihat, lidahnya yang berbicara, tangannya
yang memegang, dan kakinya yang berjalan."
Engkau tidak akan dapat menegakkan perintah
Allah, kecuali dengan senantiasa mengawasi
hati dan anggota badanmu pada setiap waktu
dan pada setiap tarikan nafasmu, dari pagi
hingga sore. Ketahuilah bahwa Allah Swt.
menangkap isi hatimu, mengawasi lahir dan
batinmu, mengetahui semua lintasan
pikiranmu, langkah-langkahmu, serta diam dan
gerakmu. Saat bergaul dan menyendiri, engkau
sedang berada di hadapan-Nya. Tidak ada
yang diam, dan tak ada yang bergerak,
melainkan semuanya diketahui oleh Penguasa
langit, Allah Swt.
"Dia mengetahui khianatnya mata dan apa yang
disembunyikan hati" (Q.S. Ghafir: 19),
"Dia Maha Mengetahui yang rahasia dan
tersembunyi" (Q.S. Thaha: 7).
Oleh karena itu, hendaklah engkau beradab di
hadapan Allah Swt. dengan adab seorang
hamba yang hina dan berdosa di hadapan-Nya.
Berusahalah agar Allah tidak melihatmu sedang
melakukan sesuatu yang dilarang dan tidak me
laksanakan apa-apa yang diperintah. Hal itu
hanya bisa terwujud jika engkau bisa membagi
waktu dan mengatur wirid-wiridmu dari pagi
hingga petang. Jagalah perintah Allah Swt.
yang diwajibkan kepadamu, sejak dari bangun
tidur hingga engkau kembali ke pembaringan.
Adab-adab tidur
Jika engkau ingin tidur, hamparkan tempat
tidurmu dengan menghadap kiblat. Lalu
tidurlah diatas sisi kananmu seperti tidurnya
mayit di liang kuburnya. Ketahuilah bahwa
tidur adalah bagaikan kematian dan terjaga
adalah bagaikan bangkit. Bisa jadi, Allah meng
genggam rohmu di malam itu. Maka dari itu,
bersiap-siaplah untuk menghadapinya dengan
tidur dalam keadaan suci dan usahakan agar
wasiatmu telah tertulis di bawah kepalamu.
Engkau tidur seraya bertobat dan meminta
ampunan dari semua dosa dengan tekad tidak
akan berbuat maksiat lagi. Bertekadlah untuk
berbuat baik kepada semua muslim jika Allah
membangunkanmu. Ingatlah bahwa engkau
akan berbaring di liang kubur seperti itu
seorang diri, hanya ditemani oleh amalmu.
Engkau hanya akan dibalas sesuai dengan
amal perbuatanmu itu.
Jangan sampai engkau menghendaki tidur yang
banyak dengan menghampar kasur empuk
karena tidur adalah menghentikan kehidupan.
Kecuali, jika bangunmu justru menjadi bencana
bagimu sehingga tidur tersebut lebih membuat
agamamu selamat. Ketahuilah bahwa malam
dan siang seluruhnya berjumlah dua puluh
empat jam. Jangan sampai tidurmu sepanjang
siang dan malam lebih dari delapan jam.
Karena, jika engkau berumur sekitar enam
puluh tahun cukup bagimu membuang dua
puluh tahun darinya, atau sepertiga dari
umurmu itu.
Ketika tidur, kembalilah bersiwak dan bersuci.
Bertekadlah untuk bangun malam atau bangun
sebelum subuh. Dua rakaat di tengah malam
merupakan salah satu harta kekayaan yang
berharga mulia. Perbanyaklah harta
kekayaanmu itu guna menghadapi hari
miskinmu. Sebab, harta kekayaan dunia sama
sekali tak akan berguna jika engkau binasa.
Ketika tidur, ucapkanlah:
Bismika rabbii wadha’tu janbii
wabismika arofa’uhu faghfirlii dzanbii.
Allahumma bismika ahya wa amuut wa
a’udzubika allahumma min-syarri kulli
dzii syarri. Wa min syarri kullidabbatin
anta akhidzdzi binashiyatiha, inni rabbi
’alaa shirath mustaqiim. Allahumma
antal wali falaiisa qablaka syai’in, wa
antal akhirufalaisa ba’da katsi’in Wa
antazhzhihiru falaisa fauqaka syai’in Wa
antal bathinu falaisa duunaka syai’in
Iqdhii ‘anniid dunya wa aghninii minal
faqri. Allahumma antalkhalaqta nafsii
wa anta tatawwafaha, laka mamatuha
wa mahyaha, in amattaha faghfirlaha
wa in ahyaitaha fahfazhha bimatahfazhu
bihi ‘ibadakash shalihiin. Allahumma
inni as ‘alukal ‘afwa wal ‘afiyata fiiddiin
waddunya wal aakhirati.
Allahummaaiqithnii fii ahabiissa ‘ati
ilaika was ta’malnii bi ahabbil ‘amal
ilaika hatta tuqarribanii ilaika zulfa wa
tub ‘idanii ‘an sakhathika ba’da an as
alakafatu’thiinii wa astaghfiraka
fataghfirulii wa ad’uuka fatastajiibulii.
"Dengan nama-Mu wahai Tuhanku, kuletakkan
punggungku dan dengan nama-Mu pula
kuangkat serta ampunilah dosa-dosaku. Ya
Allah, lindungi aku dari siksaMu pada hari
para hamba-Mu dibangkitkan. Ya Allah, dengan
nama-Mu aku hidup dan mati. Aku berlindung
pada-Mu dari keburukan segala sesuatu yang
memiliki keburukan serta dari kejahatan setiap
yang melata. Engkaulah yang menggenggam
ubun-ubunnya. Sesungguhnya Tuhanku
berada di jalan yang lurus. Ya Allah, Eng
kaulah Yang Maha Pertama yang tidak
didahului oleh sesuatu dan Engkau pula Yang
Maha Terakhir yang tak ada sesuatu sesudah-
Mu. Engkau Mahatampak, tak ada sesuatu di
atas-Mu. Engkau Maha Tersembunyi, tak ada
sesuatu di bawah-Mu. Bayarkanlah hutangku
dan angkatlah aku dari kemiskinan. Ya Allah,
Engkau yang menciptakan diriku dan engkau
pula yang mewafatkannya. Kematian dan
kehidupannya ada pada kekuasaanMu. Jika
engkau matikan diriku ini, maka ampunilah dia,
dan jika engkau hidupkan, maka jagalah dia
sebagaimana engkau menjaga para hamba-Mu
yang saleh. Ya Allah aku meminta pada-Mu
pengampunan dan keselamatan di dunia dan
akhirat. Ya Allah, bangunkan aku dalam waktu
terbaik menurutmu. Buatlah aku melakukan
perbuatan-perbuatan yang paling Kau senangi
sehingga hal itu akan mendekatkan diriku pada-
Mu dan menjauhkannya dari murka-Mu setelah
aku meminta pada-Mu. Setelah aku meminta
pada-Mu, maka Engkau memberikannya, aku
meminta ampunan pada-Mu maka Kau terima,
dan aku berdoa pada-Mu maka Kau kabulkan
untukku."
Kemudian bacalah ayat al-Kursi dan amana ar-
rasalu (surat al-Baqarah: 285) sampai akhir
surat. Lalu surat al-Ikhlas, al-Falaq, dan an-
Nas, serta al-Mulk. Usahakan engkau tidur
dalam keadaan berzikir pada Allah SWT. dan
dalam keadaan suci karena siapa yang
melakukan itu, ia akan naik berserta rohnya ke
arasy, dan dicatat sebagai orang yang sedang
salat sampai bangun kernbali. Apabila engkau
sudah bangun, lakukanlah apa yang telah
kujelaskan sebelumnya padamu. Hendaklah
engkau hidup teratur seperti itu dalam sisa
umurmu. Apabila engkau tak bisa
melakukannya secara konsisten, sabarlah
sebagaimana sabarnya orang sakit ketika me
nahan pahitnya obat dan ketika menunggu saat
kesembuhan. Renungkanlah umurmu yang
berusia pendek. Jika engkau hidup seratus
tahun misalnya, maka usia tersebut sangat
pendek jika dibandingkan dengan lama-mu
tinggal di negeri akhirat karena ia merupakan
negeri keabadian. Perhatikan bahwa jika
engkau bisa bersabar menghadapi beban
penderitaan dan kehinaan dalam mencari
kehidupan dunia selama sebulan atau setahun
karena berharap bisa beristirahat sesudahnya
selama dua puluh tahun misalnya, lalu
bagaimana engkau tak mau bersabar selama
beberapa hari untuk ibadah guna mengharap
kehidupan abadi? Jangan perpanjang angan-
anganmu, karena hal itu akan memberatkanmu
dalam beramal. Perhitungkanlah dekatnya
kematianmu lalu katakan pada dirimu: Jika aku
bisa bersabar menghadapi penderitaan hari ini
barangkali aku mati malam nanti, dan aku akan
bersabar pada malamnya karena barangkali
aku mati esok hari. Sesungguhnya kematian
tidak hanya datang pada saat tertentu, kondisi
tertentu, atau pada usia tertentu. Yang jelas, ia
pasti datang dan harus siap dihadapi.
Bersiap-siap menghadapi kematian lebih utama
ketimbang bersiap-siap menghadapi dunia.
Engkau tahu bahwa dirimu tidak akan lama
tinggal di dalam dunia. Oleh karena itu, yang
tersisa dari hidupmu barangkali hanya tinggal
satu hari atau satu tarikan nafas. Tanamkan
hal ini dalam hatimu setiap hari. Paksakan
dirimu untuk bersabar dalam taat kepada Allah
SWT. hari demi hari. Jika engkau
memperhitungkan akan hidup selama lima
puluh tahun, maka engkau akan sulit untuk
bisa bersabar dalam menaati Allah SWT.
Manakala engkau bisa bersabar selalu setiap
hari, ketika meninggal engkau akan mendapati
kebahagiaan yang tak ada habis-habisnya.
Sementara jika engkau menunda-nunda dan
meremehkan, kematian itu akan mendatangimu
pada waktu yang tak kau duga sehingga engkau
akan menyesal dengan penyesalan yang tak ber
ujung. Ketika pagi, sekelompok makhluk mulia
bertahmid dan ketika mati, datang berita yang
benar itu kepadamu, "Setelah beberapa waktu,
engkau akan mengetahui kebenaran berita
Alquran tersebut" (Q.S. Shaad: 88).
Jika sebelumnya kami sudah menunjukkan
urutan wirid padamu, kami akan sebutkan di
sini bagaimana cara dan adab-adab
melaksanakan salat dan puasa serta bagaimana
adab menjadi imam dan panutan, juga ba
gaimana melaksanakan salat jumat.
Artikel keren lainnya: