Apabila engkau telah selesai membersihkan
kotoran dan najis yang terdapat di badan,
pakaian, dan tempat salat, juga engkau telah
menutup aurat dari pusar sampai dengkul,
maka berdirilah menghadap ke arah kiblat
dengan kaki yang lurus tapi tidak dirapatkan
sedangkan engkau berada dalam posisi tegak.
Lalu bacalah surat an-Naas guna berlindung
dari setan yang terkutuk. Hadirkan hatimu
ketika itu. Buanglah segala bisikan dan rasa
was-was. Perhatikan kepada siapa engkau
sedang menghadap dan bermunajat sekarang.
Hendaknya engkau malu untuk bermunajat
kepada Tuhan dengan hati yang lalai dan dada
yang penuh dengan bisikan dunia beserta
kebejatan syahwat. Sadarlah bahwa Allah Swt.
mengetahui semua yang tersembunyi di dalam
dirimu dan melihat hatimu. Allah hanya
menerima salatmu sesuai dengan kadar
kekhusyukan, ketundukan, dan ketawaduanmu.
Sembahlah Allah dalam salatmu seakan-akan
engkau melihat-Nya. Apabila engkau tak
melihat-Nya, sesungguhnya Dia melihatmu.
Jika hatimu tidak hadir dan anggota badanmu
tidak bisa tenang maka hal itu disebabkan
engkau tidak betul-betul mengenal keagungan-
Nya. Bayangkan jika ada seorang saleh di
antara keluargamu yang melihatmu ketika
engkau salat. Pada saat itu, pasti hatimu akan
khusyuk dan anggota badanmu akan tenang.
Lalu, tanyakan pada dirimu, "Wahai jiwa yang
buruk, tidakkah engkau malu kepada Pencipta
dan Tuanmu?" Apabila engkau mampu salat
secara khusyuk dan tenang karena dilihat
seorang hamba yang hina, yang tak bisa
memberikan manfaat atau bahaya padamu,
sedang engkau mengetahui bahwa Dia
melihatmu tapi engkau tak takut pada
keagungan-Nya, apakah Allah SWT. lebih
rendah dibandingkan hamba-Nya itu? Betapa
durhaka dan bodohnya engkau! Betapa engkau
memusuhi dirimu itu!
Obatilah hatimu dengan cara itu, barangkali ia
akan menjadi hadir dalam salatmu. Salatmu
hanyalah saat engkau sadar kepadanya.
Adapun salat yang engkau kerjakan dengan hati
yang lalai dan lupa, maka ia butuh pada
istigfar dan perenungan.
Manakala hatimu sudah hadir, jangan lupa
mengucapkan ikamah kalau engkau salat
sendirian. Tapi, jika engkau menunggu
datangnya jamaah yang lain hendaknya engkau
melakukan azan lalu ikamah. Apabila engkau
sudah mengucapkan ikamah, berniatlah dan
bacalah dalam hatimu, "Aku laksanakan salat
lohor karena Allah Swt." Usahakan niat
tersebut hadir dalam hatimu ketika engkau
bertakbir. Jangan sampai niatmu tak kau
sadari sebelum takbir selesai. Angkatlah
tanganmu saat bertakbir ke arah pipi dan
pundakmu dengan jari-jari yang tidak
dihimpitkan. Jangan terlalu menempel ataupun
menjauh. Yang penting ibu jarimu berada di
hadapan kedua cuping telingamu, ujung-ujung
jarimu berada di atas kuping, serta telapak
tangan di atas pundak. Jika kedua telapak
tanganmu sudah berada pada posisi terwbut
bertakbirlah lalu turunkan kembali dengan perla
han. Saat diangkat atau diturunkan, jangan kau
hentakkan tanganmu ke depart secara keras
dan jangan pula diangkat sampai ke belakang.
Selain itu, jangan kau gerakkan ia ke kanan
atau ke kiri. Ketika diturunkan, mulailah
engkau meletakkan tanganmu di atas dada.
Iangan kanan berada di atas yang kiri.
Renggangkan lari-jari kananmu di lengan
tangan yang kiri. Genggam di atas siku.
Setelah bertakbir bacalah:
Allahu akbar kabiiran walhamduilllah
katsiiran wa subhanalla bukrattan wa
ashiilla, inni wajjahtu wajhiya lilladzii
fatharas samawati wal ardha haniifan
musliman wa ma ana minal musyrikin.
Inni shalatii wa nusukii wa mahyaya
wamamatii lillahi rabbil ‘alamiin laa
syarikallahuwa bi dzalika umirtu wa ana
minal muslimiin.
"Allah Mahabesar dengan segala sifat
kebesaran-Nya. Pujian bagi Allah sebanyak-
banyaknya dan Mahasuci Allah pada tiap pagi
dan sore. Aku hadapkan wajahku pada Tuhan
yang mencipta langit dan bumi dengan lurus
dan aku bukan dari golongan yang musyrik. Se
sungguhnya salatku, ibadahku, hidupku, dan
matiku semata-mata karena Tuhan seru
sekalian alam. Tiada sekutu bagi-Nya.
Begitulah aku diperintah dan aku termasuk dari
golongan Islam (menyerah dan patuh)."
Setelah itu, bacalah al-Fatihah dengan tekanan
yang kuat. Usahakan untuk membedakan
antara huruf dhad dan zha' dalam bacaan
salatmu. Lalu ucapkan amin secara terpisah
dengan kata wala ad-dhaliin .
Nyaringkan bacaanmu pada salat subuh,
magrib, dan isya. Maksudnya, pada dua rakaat
yang pertama, kecuali jika engkau menjadi
makmum. Jika menjadi makmum, nyaringkan
bacaan amin . Lantas, dalam salat subuh,
bacalah salah satu surat yang panjang setelah
bacaan surat al-Fatihah. Sementara pada
waktu magrib, cukup surat yang pendek.
Adapun pada salat lohor, asar, dan isya,
bacalah surat yang pertengahan. Misalnya su
rat al-Buruj dan yang semisalnya. Ketika salat
subuh yang dilaksanakan dalam perjalanan,
bacalah surat al-Kafirun dan surat al-Ikhlas.
Jangan engkau sambungkan akhir bacaan surat
dengan takbir untuk rukuk, tapi pisahkan
antara keduanya dengan seukuran bacaan
subhanallah.
Ketika berdiri, usahakan untuk senantiasa
menunduk dengan hanya memandang tempat
salatmu. Hal itu, akan membuatmu lebih
berkonsentrasi dan membuat hatimu lebih
khusyuk. Jangan engkau menoleh ke kiri atau
ke kanan pada saat sedang salat.
Lalu bertakbirlah untuk rukuk. Angkat
tanganmu dengan cara yang sudah dijelaskan
sebelumnya. Panjangkan bacaan takbir sampai
engkau berada pada posisi rukuk. Lalu,
letakkan telapak tanganmu di atas lutut
sementara jari-jemarimu berada pada posisi
yang renggang. Tegakkan lututmu serta
bentangkan punggung, leher, dan kepalamu
secara lurus. Lantas, jauhkan sikumu dari
pinggang. Sementara untuk wanita tidak
demikian karena mereka hendaknya
menempelkan yang satu dengan yang lain. Lalu
ucapkan:
Subhana rabbiyal ‘azhiim
"Mahasuci Tuhanku Yang Mahaagung."
Bacaan tersebut diucapkan sebanyak tiga kali.
Jika engkau salat sendirian, bagus pula kalau
ditambah sampai menjadi tujuh atau sepuluh
kali. Kemudian angkat kepalamu sampai berdiri
tegak seraya mengangkat tangan dan membaca:
Sami ‘allahu liman hamidah
"Allah mendengar siapa yang memuji-Nya."
Apabila engkau telah berdiri tegak lurus,
ucapkan:
Rabbana lakal hamdu mil'as samawati
wa mil ardhi wa mil ama syi’ta min
syai’in ba’du
"Wahai Tuhan kami, segala puji bagi-Mu
sepenul langit dan bumi dan sepenuh apa yang
Kau kehendak sesudah itu."
Apabila engkau sedang dalam melakukan salat
subuh, bacalah doa qunut pada rakaat kedua
ketika dalan posisi iktidal. Lalu, sujudlah
dengan bertakbir tanpa mengangkat kedua
tangan. Pertama-tama, letakkanlal kedua
lututmu diikuti kemudian oleh kedua tanganmi
lalu dahimu yang berada dalam keadaan
terbuka. Letakkan hidung beserta dahimu.
jauhkan sikumu dari pinggang dan angkat
perutmu dari paha (Hal ini tidak berlaku bagi
wanita). Letakkan kedua tanganmu di atas
tanah sejajar dengan pundakmu. Jangan kau
bentangkan lenganmu di atas tanah. Dan
ucapkan:
Subhana rabbiyal ‘alaa
"Mahasuci Tuhanku Yang Mahatinggi"
Doa di atas dibaca sebanyak tiga kali, tujuh
kali, atau sepuluh kali jika engkau salat
sendirian.
Lalu, angkat kepalamu dari sujud seraya
bertakbir sampai engkau duduk dengan tegak.
Duduklah di atas kaki kiri. Tegakkan kaki
kananmu. Letakkan kedua tanganmu di atas
paha dengan jari-jemari yang renggang. Lantas
ucapkan (minimal):
‘rabbighfirlii warhamnii warzuqni
wajburnii wa ‘afinii wa ‘afuanii
"Ya Tuhan, ampunilah aku, sayangilah aku,
berikar rezeki padaku, pimpinlah aku,
tambahkan kekuranganku, dan maafkanlah
daku."
Kemudian lakukan sujud yang kedua sama
seperti sebelumnya. Lalu duduk tegak sebentar
untuk istirahat pada setiap rakaat yang tak
disertai tasyahud.
Setelah itu, engkau berdiri dan meletakkan
kedua tangan di atas tanah. Jangan engkau
mendahulukan salah satu kakimu ketika
berdiri. Mulailah dengan takbir untuk berdiri
saat hampir selesai dari duduk istirahat.
Panjangkan bacaan takbir tersebut sampai
pada posisi setengah berdiri. Usahakan agar
duduk istirahat tersebut berlangsung sebentar.
Lalu, laksanakan rakaat kedua seperti rakaat
pertama. Ulangi membaca taawud ketika
memulai. Lalu duduklah pada rakaat kedua un
tuk membaca tasyahud pertama. Saat duduk
tasyahud, letakkan tangan kananmu di atas
paha kanan dengan jari yang tergenggam
kecuali jari telunjuk dan ibu jari. Berilah
isyarat dengan jari telunjukmu yang kanan saat
membaca illallah (kecuali Allah), bukan pada
kata-kata Iaa ilaha (tiada Tuhan). Sementara
itu, engkau letakkan tangan kirimu dengan jari
jari terbuka di atas paha kiri. Duduklah di atas
kaki kiri dalam tasyahud pertama ini seperti
ketika
duduk antara dua sujud. Adapun pada
tasyahud akhir, duduklah secara tawaruk (di
atas pangkal paha). Setelah mengucapkan
salawat atas Nabi Saw., bacalah doa yang
sudah dikenal. Duduklah di atas pangkal paha
yang kiri sementara kaki kirimu keluar dari
sisi bawah. Tegakkan posisi kaki kananmu lalu
ucapkan salam dua kali dari ke kanan dan kiri.
Menolehlah hingga tampak putihnya kedua
pipimu dari kedua sisi. Berniatlah untuk
menyudahi salat dan arahkan salammu pada
para malaikat dan kaum muslim yang berada
di sampingmu. Begitulah gerakan salat
sendirian.
Lanjut>>>>>>
Artikel keren lainnya: