Saat Shalahuddin al-Ayyubi, seorang Raja besar yang berhasil membebaskan Baitil Maqdis Palestina masih kanak-kanak, ia terlihat bermain dengan gadis-gadis kecil di tengah jalan.
Mengetahui hal tersebut, bapak beliau yaitu syaikh al-Amir Najmuddin segera mendatanginya lalu menarik tangan Sholahuddin dan mengangkatnya tinggi-tinggi dari tengah-tengah anak-anak kecil yang sedang bermain.
Dan memang, bapak Sholahuddin al-Ayyubi adalah seorang laki-laki yang memiliki postur tubuh yang cukup tinggi. Beliau berkata kepada Sholahuddin;
“Aku tidak menikahi ibumu dan tidak pula memiliki anak agar engaku bermain dengan gadis-gadis kecil!!…..aku menikahi ibumu dan memiliki anak, agar engkau membebaskan Masjidil Aqsho.”
Setelah berkata demikian, syaikh Najmuddin lalu melepaskan genggamannya dan terjatuhlah Sholahuddin kecil di atas tanah. Syaikh Najmuddin lalu memandangi putranya tersebut….beliau melihat rasa sakit yang tampak di wajahnya.
Syaikh Najmuddin berkata; “Apakah engkau kesakitan??”
“Iya, aku merasa sakit”, kata Sholahuddin kecil.
“Kenapa tidak menangis dan mengaduh??”
“Seorang pembebas Masjidil Aqsha tidak akan pernah menangis dan mengaduh”, jawab Sholahuddin kecil.
===================
dialih bahasakan dari sebuah kisah yang terdapat di FP al-Habib Zain bin Sumaith.
Krapyak, 25/06/2014
Artikel keren lainnya: