Manshur bin Amar berkata, “Saya mempunyai seorang kawan yang tak henti-hentinya melakukan maksiat. Suatu saat ia bertobat. Saya melihatnya banyak melakukan ibadah dan shalat tahajud. Beberapa hari saya kehilangan dia. Saya pergi untuk menjenguknya. Saat itu saya disambut oleh putrinya yang bertanya, “Mau menemui siapa?” “Mau ke si anu, “Jawab saya. Putri kawan saya mengizinkannya. Saya masuk ke
Artikel keren lainnya: